Pengertian Talent
Talent adalah kemampuan,ketrampilan dan keahlian spesifik yang
di miliki oleh seorang pegawai yang berada
pada taraf diatas rata-rata pegawai lainnya.
Pengertian
Manajemen Talent
Adalah sebuah proses selection,
maintenance, retaintion dan development kepada seorang atau pegawai yang
memiliki kemampuan,ketrampilan dan keahlian spesifik yang di miliki oleh seorang
pegawai yang berada pada taraf diatas
rata-rata pegawai lainnya.
Human Capital dengan Talent.
Database kepegawaian (human resources)
dikelola dan di monitor oleh human capital, termasuk didalamnya adanya proses
seleksi dan penilaian terhadap pegawai- pegawai yang memiliki perfomance
positif diatas rata-rata pegawai
lainnya. Proses seleksi dan pemilihan seorang telant adalah berdasar penilaian
terhadap faktor –faktor sebagai berikut
:
1. Disiplin Kerja
2. Integritas Kerja
3. Loyalitas Kerja
4. Productivity Kerja
5. Kontribusi Keja
Business Strategy to
Business Result
Talent Management (Silzer dan
Dowwel , 2010)
Sebuah proses management untuk :
1.
Menarik (Attract),
2.
Mengembangkan (Develop),
3.
Memanfaatkan (Deploy)
4.
Menjaga (Retain) Pegawai yang memiliki Bakat dan Talenta.
Komponen Talent
Management
1. Work Force Planning
Adalah
Perencanaan Tenaga Kerja dan Perencanaan Recruimen Tenaga Kerja.
2. Recruiting
Proses Pencarian,Seleksi Tenaga Kerja
dan Indentifikasi Pegawai Berbakat
3. Onboarding
Penempatan
dan orientasi pegawai serta peletihan dan penugasan yang menantang bagi pegawai
berbakat
4. Performance Management
Pengukuran dan
pengelolaan kinerja serta identifikasi pegawai berbaka
5. Training And Performance Support
Pengembangan kemampuan dan keterampilan
pegawai berbakat
6. Succesion Planning
Jalur karir pada jabatan strategis. Jabatan adalah : jabatan
penting dan menentukan dalam pencapaian
tujuan organisasi.
7. Compensation
And Benefits
Kompensasi,
intentif dan benefit sebagai fungsi dari kinerja dan jabatan strategis
3 (Tiga) Tahapan
Penting dalam Talent Management
1.Identify Critical Positions
Identifikasikan
posisi-posisi yang bersifat fundamental bagi kemajuan bisnis perusahaan.Posisi
ini tidak selalu bergantung pada hirarki, artinya tidak berarti hanya level
managerial ke atas yang dikategorikan posisi yang bersifat
fundamental.Serangkaian studi empirik menunjukan bahwa kehebatan sebuah
organisasi bisnis sering kali ditentukan oleh hanya 30% karyawannya. (Beyond
HR: The New Science of Human Capital, John Boudreau, 2007), terutama mereka
yang menduduki posisi strategis (core positions).
2. Identify Potential Talent
Ada 5 cara yang dapat kita lakukan,
yaitu:
a. Melihat Career History Karyawan (job experiences)
Pastikan kita
menganalisa secara mendetail catatan karir dan pengalaman karyawan tersebut.
b. Melihat Performance Appraisal yang berdasarkan KPI
posisinya
Dari sini kita dapat
melihat kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh karyawan.
c. Melalui Assessment Center
Assessment Center
adalah Proses sistematis untuk menilai/meng-ases kompetensi individu yang
diangap kritikal bagi keberhasilan kinerja yang unggul.
d. Menggunakan Competency-based Interview
Struktur pertanyaan
difokuskan pada pengungkapan contoh-contoh perilaku yang ditampilkan pada masa
lalu.Proses interview ditujukan untuk mengungkapkan secara detil dan spesifik
contoh perilaku masa lalu.
e. Menggunakan 360 Degree Evaluation
360 Degree Evaluation adalah penilaian kandidat oleh
atasan, bawah dan rekan kerja, serta juga mitra bisnis.
3. Talent Development
Dalam tahapan ini, kita melakukan penyusunan program
pengembangan untuk Potential Talents.Jenis-jenis Pengembangan Talent yang dapat
kita lakukan seperti :
-
Pengkayaan Pekerjaan
-
On the Job Development
-
Special Assigment (Penugasan Khusus)
-
Mentoringship
-
Pelatihan
-
Rotasi / Transfer
-
Action Based Learning
-
Studi Literatur
-
Cross Training
Pillars of Talent Management
Pimpinan harus lebih mengeahui perannya dalam
pengembangan bakat dan perlu memberikan kesempatan para pekerja strecth
boundaries (out of the box) dalam berpikir dan bekerja membangun
proses pembelajaran yang dapat mempertahankan daya tarik atau minat mereka yang
berbakat.
Bangun langkah-langkah untuk menciptakan
“proses pengembangan bakat”, termasuk peran lini manajer pertama, coaching,
pelibatan pekerja, merumuskan tujuan
3 (Tiga) Area Inti Dalam Talent Management
1.
Kajian (Assessment)-
Untuk
identifikasi dan keterkaitan potensial
2.
Coaching-Membangun kemampuan
dan pembelajaran untuk mengaktualisasi kemampuan tersebut
3.
Ikatan (Engagement)-
menciptakan lingkungan, inspirasi dan energi untuk membuka luas kapasitas bakat
Kualifikasi Tenaga Berbakat ( Talent)
High Performers: mereka yang memberi kontribusi
pada keberhasilan bisnis high
potentials: mereka yang perlu dipertahankan untuk dapat membangun dan
menggantikan tenaga yang kurang/tidak profuktif pivotal
performers: mereka yang dapat memastikan keberlanjutan bisnis yang sedang
berjalanAverage performers: mereka yang mempunyai peran kritis yang terbatas
bagi keberhasilan bisnis
Pengertian
Manajemen Performance (Kinerja)
Sistem manajemen
kinerja (Performance management system) merupakan proses yang digunakan untuk mengidentifikasi,
mendorong, mengukur, mengevaluasi, meningkatkan dan memberikan penghargaan
terhadap kinerja karyawan.
Jadi manajemen
kinerja adalah suatu proses manajemen yang dirancang untuk menghubungkan tujuan
organisasi dengan tujuan individu sedemikian rupa, sehingga baik tujuan
individu maupun tujuan perusahaan dapat bertemu, dalam hal ini bagi pekerja
bukan saja tujuan individunya yang tercapai tetapi dia ikut pula dalam
pencapaian tujuan organisasi,yang membuat dirinya termotivasi serta mendapat kepuasan yang lebih besar.
Perlu di garis
bawahi bahwa manajemen kinerja bukan merupakan penilaian kinerja.Penilaian
kinerja hanya merupakan alat / bagian dari manajemen kinerja.Manajemen kinerja
juga bukan merupakan jawaban untuk semua persoalan dalam suatu perusahaan.Ini
hanya satu sistem yang harus dilaksanakan secara efektif jika ingin mencapai
keberhasilan jangka pendek dan jangka panjang.
Manajemen Kinerja
(Performance Management). Beberapa definisi diungkapkan oleh para ahli
sebagai berikut: (Wibowo, 2007)
- Manejemen kinerja sebagai proses
komunikasi yang dilakukan secara terus menerus dalam kemitraan antara
karyawan dengan atasan langsungnya. Proses komunikasi ini meliputi
kegiatan membangun harapan yang jelas serta pemahaman mengenai pekerjaan
yang akan dilakukan (Bacal, 1994).
- Manajemen kinerja sebagai sarana
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari organisasi, tim dan individu
dengan cara memahami danmengelola kinerja dalam suatu kerangka tujuan,
standar, dan persyaratan-persyaratan atribut yang disepakati (Armstrong,
2004).
- Manajemen kinerja merupakan gaya
manajemen yang dasarnya adalah komunikasi terbuka antara manajer dan
karyawan yang menyangkut penetapan tujuan, memberikan umpan balik baik
dari manajer kepada karyawan maupun sebaliknya (Schwartz, 1999)
- Manajemen kinerja merupakan dasar
dan kekuatan pendiring yang berada di belakang semua keputusan organisasi,
usaha kerja dan alokasi sumberdaya (Costello, 1994)
Dengan
memperhatikan pendapat para ahli, maka dapat dirumuskan bahwa pada dasarnya
manajemen kinerja merupakan gaya manajemen dalam mengelola sumberdaya yang
berorientasi pada kinerja yang melakukan proses komunikasi secara terbuka dan
berkelanjutan dengan menciptakan visi bersama dan pendekatan strategis serta
terpadu sebagai kekuatan pendorong untuk mencapai tujuan organisasi.
Prinsip-Prinsip Dasar Performance management:
Sebagai prinsip dasar dalam performance management adalah menghargai
kejujuran, memeberikan pelayanan, tanggung jawab, dirasakan seperti bermain,
adanya perasaan kasihan, adanya perumusan tujuan, terdapat konsensus dan kerja
sama, sifatnya berkelanjutan, terjadi komunikasi dua arah dan mendapatkan umpan
balik.
1. Kejujuran
Kejujuran menampakkan diri dalam komunikasi umpan balik yang jujur
diantaramanajer, pekerja, dan rekan kerja. Proses penilaian akan memperluas
pemahaman bawahan dengan cara mengajak mereka untuk jujur menyatakan apa yang
memotivasi mereka, apa yang mereka suka dan tidak suka mengenai pekerjaan
mereka, apa yang mereka inginkan dan apa yang menjadi kepentingan mereka dan
bagaimana mereka harus dibantu.
Sebaliknya, manajer juga menceritakan kebenaran dalam hubungannya dengan
bawahan tentang apa yang disuka dan apa yang tidak disuka mengenai pekerjaan
mereka.Sehingga manajer mampu memahami hambatan-hambatan para karyawan untuk
mencapai kinerja yang bagus.
2. Pelayanan
Yang dimaksud dengan pelayanan disini adalah bagaimana memberikan
pelayanan kepada para pekerja, seperti jika pekerja mengalami kesulitan
menyelesaikan pekerjaannya, maka manajer membantu pekerja tersebut agar mampu
menyelsaikan pekerjaannya tersebut.
3 Tanggung jawab
Tanggung jawab merupakan prinsip dasar dalam mengembangkan kinerja.
Dengan memahami dan menerima tanggung jawab atas apa yang mereka kerjakan dan
yang tidak mereka kerjakan untuk mencapai tujuan mereka. Dalam perspektif
manajer, sudah menjadi tanggung jawab manajer untuk memastikan keberhasilan
bawahannya.
4. Bermain
Performance management menggunakan prinsip bahwa bekerja sama dengan
bermain. Dengan menggunakan prinsip bermain, maka pekerjan yang dikerjakan
tidak akan menjadi beban, justru akan menyenangkan dan menjadi semangat ketika
mengerjakan pekerjaan tersebut.
5. Rasa Kasihan( Emphati )
Makna rasa kasihan adalah seorang manajer memiliki sikap memahami dan
empati terhadap orang lain. Rasa kasihan seorang manajer akan melupakan
kesalahan di belakang dan akan memulai denhan sesuatu yang baru.
6. Perumusan tujuan
Performance management dimulai dengan melakukan perumusan dan
mengklarifikasi terlebih dahulu tujuan yang hendak dicapai organisasi.
7. Konsensus dan kerja sama
Performance management mengandalkan pada kerja sama antara atasan dan
bawahan dari pada menekankan pada kontrol dan melakukan pemaksaan.
8. Berkelanjutan
Performance management merupakan proses yang sifatnya berlangsung secara
terus menerus, dan berkelanjutan.
9. Komunikasi Dua Arah
Performance management memerlukan gaya menajemen yang bersifat terbuka
dan jujur serta mendorong teradinya komunikasi dua arah. Dengan
komunikasi dua arah, bawahan mudah memahami apa yang diinginkan oleh atasannya.
Sebaliknya, atasan lebih memahami apa yang terjadi dan apa yang diinginkan oleh
bawahan.
10. Umpan Balik
Umpan balik dalam hal ini berupa kemungkinan pengalaman dan pengetahuan
kinerja pada masa lalu, yang gunanya untuk meninjau kembali perencanaan
kinerja.
Referensi
1.
Herman Aguinis, 2013 Performance Management, Pearson
2.
Michael
Amstrong, (2009) Hand Book of Performance Management, Kogan Page London.
3.
Wibowo,
(2007) Manajemen Kinerja, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.
4.
Talent Management Implementation,PPM manajemen
5.
Leveraging Global Talent, 5 Strategi Akselerasi
Mengembangkan Talenta Berkelas Dunia, Gramedia, Priyantono Rudito,Ph.D
The Career Lattice , Joanne Cleaver